Postingan bahkan muncul di media sosial yang menunjukkan kalimat yang diteriakkan oleh anak laki-laki kepada anak perempuan di sekolah.
Tidak mengherankan jika kemenangan Trump akan menyebabkan peningkatan pelecehan online dan ujaran kebencian terhadap perempuan. Trump telah menyerang hak-hak reproduksi perempuan dan akses terhadap aborsi (yang menjadi bagian dari pemungutan suara di 10 negara bagian pada pemilu kali ini), dan menggunakan kegelisahan seputar maskulinitas sebagai isu utama dalam pemilu, dan sering kali melontarkan hinaan yang bersifat seksis dan kasar selama masa kampanye. Belum lagi, dia dinyatakan bertanggung jawab atas pelecehan seksual.